Sememangnya kita tidak akan terlepas daripada kefuturan jiwa / jiwa yg down disebabkan dek kesibukan belajar, assignment, tekanan di tempat kerja, pandangan mata yg tak terkawal, zikir dan ibadah khusus yg kurang/tidak dilaksanakan dan sebagainya. |
Sesungguhnya jiwa akan mulai kacau dan serabut sedikit demi sedikit ketika fokusnya lari daripada fokus utamanya mgkn sebagaimana si pemandu kenderaan hilang fokus dalam pemanduannya. Pemandu yang terus menerus hilang fokus dlm pemanduannya boleh saja mengakibatkan kemalangan. Pastinya tiada siapa yg waras yang mahu terlibat dlm kemalangan fizikal ini kerana sedar akan bahaya yg menanti. Begitulah juga jiwa yang semakin hilang fokus juga boleh mengakibatkan kemalangan. |
|
Sesungguhnya fokus utama jiwa yg sebenar ialah mengingati Allah, bila Allah dilupakan maka pancaran gelombang hidayah ke dalam jiwa semakin berkurangan dan akhirnya tenggelam dalam ‘noise’ yang semakin banyak masuk.
“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.(surah Taha ayat 124:)
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya (Qarin). (Surah Az-Zukhruf : Ayat 36)
“Hanyasanya dengan zikrullah itulah hati menjadi tenang” (surah al-Ra’du:28).
Mudah-mudahan dengan segera merasai jiwa yang semakin down dan cepat utk kembalikan fokus kepada Ilahi dapat merefreshkan semula jiwa tsbt, apatah lagi dengan melakukan ibadah2 tambahan yg dapat melonjakkan lagi darjat jiwa tsbt di sisi Allah, semakin hampir dan semakin hampir kepada pusat sinaran gelombang hidayah.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
Dan orang-orang yang bermujahadah (berjuang, berjihad, berusaha dan bersungguh-sungguh) pada pihak Kami, maka pasti dan pasti dan pasti Kami (yakni pihak Allah Taala) akan tunjukkan mereka jalan-jalan Kami. (Al-‘Ankabut [29]: 69)
(Dia) Pencipta langit dan bumi (QS. Asy Syuura, 42:11) “Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya” (QS. An Naazi’aat, 79:27-28) Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. (QS. Al Anbiyaa’, 21: 32)
Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Faathir, 35: 41)
Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nahl, 16: 17-18)
Jiwa yang mula merasakan kehebatan dan kebesaran Allah akan merasai titisan-titisan segar iman mgkn sbgmn titisan air yg segar yg mengalir di tekak yang sangat kehausan atau tubuh yang sangat kepanasan. Titisan segar yang berterusan inilah yang kemudiannya memberikan kekuatan kembali utk beramal.
- Paksi.Net